KISAH MEMBESARKAN TOKEK

Banyak kendala yang Kita hadapi pada saat membesarkan tokek. Terlebih jika tokek yang akan dibesarkan masih sangat garang dan liar, sehingga kemungkinan stres saat ditangkap sangat tinggi.
Sebagai salah satu dari sekian banyak orang yang membesarkan tokek, Saya ingin berbagi cerita tentang bagaimana gampang susahnya membesarkan tokek. 
Pada mulanya, Saya mencari tokek dengan bantuan teman Saya di ladang depan rumahnya. Kami pun berhasil mendapatkan tokek dengan tampilan seperti berikut,


foto tokek diawal penangkapan yang masih berbobot 100 gram


Pas baru ditangkap, lalu Saya membawanya pulang. Tokek tersebut Saya masukkan ke dalam paralon, lalu Saya tutup dengan plastik dan diberi lubang udara.
Setelah sampai di rumah, langsung saja Saya timbang beratnya, pada saat itu tepat 100 gram. Tak lupa panjangnya pun Saya ukur, dengan hasil 33 cm. Data-data awalpun telah Saya dapatkan, kemudian selanjutnya segera Saya masukkan ke dalam kandang. 

Beberapa minggu sejak dikandangkan, tokek tersebut masih terlihat stres, tidak mau makan dan mencoba terus untuk keluar dari kandang. Terhitung 2 kali tokek tersebut kabur dari kandangnya. Melihat kejadian itu, Saya berpikir untuk memindahkannya ke kandang yang lebih mendukung untuk kenyamanan tokek, walaupun risikonya tokek akan bertambah stres karena berpindah-pindah kandang. Namun, daripada tidak berbuat apa-apa, akhirnya Saya pindahkan ke kandang baru yang bisa dibilang lebih nyaman karena hampir kesemua bahannya terbuat dari kayu dan triplek. Kandang sengaja Saya desain agar tokek dapat melihat Saya ketika memberinya makan, dengan tujuan agar tokek dapat terbiasa bertemu dengan pemiliknya, karena tokek tersebut masih sangat liar.

Beberapa hari awal tokek tidak juga mau makan, jangkrik yang Saya berikan masih terlihat utuh di dalam. Akhirnya Saya putuskan untuk tidak memberinya makan selama beberapa hari. Setelah sekitar 4 hari, Saya coba lagi untuk memasukkan jangkrik ke dalam kandang. Dan benar saja !! Tokek langsung meliriknya dengan segera memakan jangkrik yang Saya berikan. Sejak saat itu, tokek tersebut rutin makan tiap hari denagn porsi 4 hingga 7 jangkrik. Kadang tokek bisa juga melahap lebih dari 10 jangkrik, namun keesokan harinya tokek tidak mau makan. Maka dari itu, sebaiknya terapkan porsi makan yang sedang untuk menjaga nafsu makan tokek.
Sebulan kemudian, tidak sadar tokek tersebut sudah bertambah besar, seperti ini tampilannya,




Kemudian Saya coba timbang, dengan memasukkannya ke dalam kotak yang terbuat dari kayu, dan menimbang berat kotak secara keseluruhan dikurangi beart kotak setelah tokek dikeluarkan. Saya sangat terkejut melihat hasilnya, ternyata berat tokek tersebut telah bertambah 2 kali lipat dari beratnya semula, alias menjadi 215gram. 


panjang tokek 33 cm dengan berat 215 gram

Perbedaan yang sangat mencolok terdapat pada ekor dan perutnya. Ekor bertambah besar secara keseluruhan dan begitu juga perutnya. Dulu kepala yang terlihat mendominasi tampilan tokek, kini sudah terlihat seimbang dengan bagian yang lain.

Dari pengalaman tersebut, pada awalnya memang sangat sulit untuk membesarkan tokek yang baru didapat. Diperlukan kerja extra agar kenyamanan tokek dapat terwujud sehingga dapat beradaptasi dengan lingkungan barunya.
Setelah semua itu didapat, selanjutnya akan mudah bagi Kita untuk membesarkan tokek. 

Memilih berbisnis tokek bukan berarti hanya ingin cepat kaya raya dalam waktu singkat, seperti yang banyak dikatakan orang. Dalam mencapai harga tokek selangit, juga dibutuhkan usaha yang keras dan waktu yang tidak singkat. 

TOKEK / GECKO

Tokek merupakan spesies gecko kedua terbesar yang bisa mencapai panjang 30 - 40 cm (11 - 15 inches) untuk tokek jantan dan 20 - 30 cm (7 - 11 inches) untuk tokek betina, dengan berat 150 - 300 gr. Tampilan tokek dengan warna dasar hijau, biru, ataupun abu-abu gelap yang disertai bintik-bintik merah, oren, kuning, hijau atau putih, membuatnya menjadi hewan yang sangat unik untuk dipelihara bahkan dikoleksi. 

Tokek-Tokay Gecko


Secara umum, tokek jantan memiliki warna dasar yang lebih cerah daripada tokek betina. Tokek tergolong hewan yang penyendiri, mereka hanya berkeliaran pada musim kawin saja. 
Tokek dapat hidup rata - rata dengan umur 7 hingga 10 tahun, namun ada juga yang mencapai belasan tahun. Spesies gecko ini termasuk pada hewan nokturnal / sangat aktif pada malam hari, karena tokek keluar untuk mencari makan pada malam hari. Dengan penglihatan yang sangat baik dalam keadaan gelap, membuat tokek tidak menemui kesulitan untuk melihat di malam hari.
Makanan utama tokek adalah serangga, terutama jangkrik dan laron. 
Hewan ini tersebar dari India hingga Indonesia.   

MENGAWINKAN DAN MERAWAT TOKEK YANG HAMIL

Merawat tokek yang hamil merupakan hal yang gampang-gampang susah. Mengapa demikian?? Merawatnya akan mudah jika segala sesuatunya telah dipersiapkan. Namun, akan susah jika kita tak ada persiapan khusus dari awal.
Pertanyaannya adalah, "Persiapan apa yang harus dilakukan?".
Persiapan yang harus dilakukan sejak awal yaitu mempersiapkan jumlah tokek yang akan dikawinkan dan yang paling penting yaitu kandang yang tepat dalam penanganan tokek yang sedang hamil.

Kandang tokek tentulah berbeda antara untuk menggemukkan tokek dan untuk mengembangbiakkan tokek.
Untuk kandang khusus mengawinkan atau  tokek, disarankan memiliki banyak shelter untuk tokek. Bisa dibuat dari bambu, kotak kayu, ataupun kotak dari kardus. Tiap kandang paling tidak memiliki 4 shelter di dalamnya. Untuk 1 tokek jantan dapat disandingkan dengan 4 hingga 8 tokek betina. 
Tiap-tiap shelter akan dihuni oleh 1 betina. Jadi, jika kita memilki 4 shelter di dalam kandang, itu berarti kita memasukkan 4 betina dan 1 pejantan. Pejantan akan mengunjungi masing-masing shelter tersebut untuk mencari betina guna melakukan proses perkawinan. Perkawinannya sendiri dapat terjadi di dalam ataupun di luar shelter.



Setelah melakukan perkawinan dengan betina pertama, tokek jantan akan mencari tokek betina lain, karena tokek betina yang telah dibuahi cenderung menghindari proses perkawinan hingga masa bertelur.
Kita harus jeli dalam mengetahui tokek betina yang telah dibuahi dan mana yang belum. Tokek betina yang telah dibuahi secepatnya kita ambil dan kita sendirikan di kandang lain (disarankan kandang terbuat dari triplek). Hal ini agar tokek betina tersebut dapat bertelur di tempat yang aman dan dapat diambil telurnya. 
Dalam memindahkan tokek betina yang telah dibuahi, haruslah bersama dengan shelternya. Jangan mengambil tokek dengan cara memegang langsung badannya, terlebih jika tokek tersebut sedang hamil.

Setelah tokek betina dipindah, berikan makanan yang lebih banyak dari porsi biasanya, agar tokek tersebut tetap sehat dan telurnya lebih banyak.
Jika nafsu makannya berkurang, itu berarti tidak lama lagi tokek akan segera bertelur, biasanya setelah sekitar sebulan lamanya sejak dibuahi. bisa lebih cepat, bisa juga lebih lama.
Setelah tokek betina tersebut bertelur, segera ambil telurnya dengan perlahan. Telur tokek akan merekat erat pada sisi kandang atau di dalam shelter, jadi usahakan semua terbuat dari triplek atau bahan yang rata permukaannya agar telur mudah diambil.

Beri waktu jeda untuk tokek betina tersebut selama 2 hingga 3 minggu sebelum menaruhnya kembali ke kandang breeding untuk memulai kembali siklus pembuahan.
Lakukan hal yang sama untuk tokek betina lainnya.