SEBAB TOKEK MATI
Pastinya sangat terkejut, sedih, dan kecewa jika mengetahui tokek yang kita besarkan mati tak bernyawa. Terlebih jika tokek tersebut sudah diatas 1 ons. Bukan hanya kita jadi rugi karena telah mengeluarkan biaya untuk makan tokek, tapi juga harapan mendapatkan uang hilang seketika.
Untuk itu, kita perlu mengetahui hal-hal apa yang menyebabkan tokek mati, dengan maksud agar kita bisa mencegahnya sebelum terambat.
Berdasarkan dari pengalaman penulis, ada beberapa hal yang bisa menyebabkan tokek mati, yaitu :
- STRES TERLALU LAMA
Setelah kita menangkap tokek liar, atau memindahkan tokek ke kandang yang baru, pada umumnya tokek akan mengalami stres berat. Terlebih jika cara penangkapan atau pemindahan yang kasar atau sembarangan. Stres tersebut harus secepatnya kita tangani untuk mencegah tokek mati. Dengan cara memindahkan tokek dengan menggunakan suatu kotak atau paralon (tokek tidak dipegang langsung), dan setelah dipindahkan ke kandang, tutup kandang dengan kain hitam, dengan maksud agar tokek nyaman dan berhasil dalam beradaptasi. Untuk penjelasan lebih lanjut tentang pemulihan tokek yang stres, klik DISINI.
- PERSAINGAN ANTAR TOKEK
Jika kita memasukkan tokek dalam jumlah 2, 3, atau lebih ke dalam 1 kandang, ada kemungkinan tokek tersebut akan saling bertengkar. Hal ini biasa terjadi jika tokek-tokek tersebut tidak dimasukkan secara bersamaan. Semisal, pada awal bulan kita memasukkan seekor tokek, lalu seminggu kemudian kita masukkan lagi seekor tokek. Nah, hal ini memungkinkan tokek pertama akan menyerang tokek yang baru dimasukkan. Untuk itu, jangan lakukan seperti contoh di atas.
- MASA JARAK DIBUAHI YANG SINGKAT
Tokek betina dapat mati jika setelah bertelur langsung dibuahi lagi oleh pejantan. Waktu rehat setelah masa bertelur juga dibutuhkan oleh tokek betina.
tokek mati karena jarak proses reproduksi yang singkat |
Tokek mati dan kulitnya berubah warna menjadi kehitaman (gosong) |
MENGAMBIL TELUR TOKEK
Mengetahui tokek yang kita pelihara telah bertelur tentunya sangat membuat hati kita sangat gembira bukan kepalang. Namun, setelah itu akan muncul kekhawatiran akan pecahnya telur-telur tersebut dikarenakan adanya tokek yang hilir mudik disekitarnya. Untuk mencegah hal itu ada dua opsi, pertama mengosongkan kandang dan opsi yang kedua yaitu mengambil telur-telur tokek itu untuk dipindahkan ke tempat yang lebih aman.
Mengambil telur tokek bukan persoalan yang gampang, pasalnya telur-telur tokek ini menempel pada inangnya. Jika telur tersebut menempel pada kayu atau triplek, sudah hampir dipastikan telur tersebut tidak bisa diambil. Seperti contoh pada gambar di bawah ini,
Telur tokek tersebut menempel pada kayu, walaupun sudah mengikis bagian bawahnya secara perlahan dengan air hangat sekalipun, tetap tidak bisa lepas. Jika dipaksakan telur akan pecah. Jika tidak segera dipindahkan, telur tersebut bisa jadi tertabrak atau tersenggol tokek yang ada di sekitarnya.
Karena hal itu, Penulis menyarankan untuk meletakkan semacam kotak yang terbuat dari karton atau bungkus dari barang rumah tangga sebagai tempat berlindung tokek sekaligus tempat bertelurnya tokek.
Seperti gambar di bawah ini,
Setelah tokek bertelur di dalam kotak tersebut, kita tinggal menambil kotak karton tersebut dan menyelamatkan telurnya. Telur memang menempel pada kotak karton tersebut, tapi sangat mudah untuk dilepaskan, dan tentunya sangat aman bagi telur tokek.
Letakkan telur tersebut pada tempat yang tertutup dan dapat dilihat dari luar agar kita dapat langsung mengetahui jika tokek sudah menetas, dan agar bayi tokek tidak kabur.
Beri tanggal saat tokek bertelur, sehingga kita bisa mengira-ngira kapan telur tersebut akan menetas.
Telur tokek akan menetas setelah 2 bulan lebih umurnya.
Jadi bersiap-siaplah mendapatkan bayi tokek baru 2 bulan kemudian.
Semoga bermanfaat bagi para pencinta tokek di seluruh dunia ..
Subscribe to:
Posts (Atom)